Pernahkah anda memikirkan pertanyaan berikut "kenapa setan tidak menampakkan diri di siang hari, misalnya di tengah-tengah lapangan sepakbola pada saat ada pertandingan antara klub PERSIJA melawan klub PERSEBAYA yang disiarkan televisi secara nasional?" Berikut ini mungkin kira-kira jawaban dari sebagian pembaca buku ini:
- Karena hantu takut matahari.
- Karena hantu tidur di siang hari.
- Karena hantu adanya di malam hari.
Sebagian pembaca yang lain saya harap menjawab seperti berikut:
malam hari adalah kondisi dimana umumnya lingkungan menjadi gelap dan aktifitas mahluk hidup berkurang sehingga suasana sunyi senyap.
Pada keadaan yang cenderung gelap indera kita hanya mampu menguasai dan mengenali sebagian kecil lingkungan di sekitar kita. Dengan berkurangnya penguasaan indera, perasaan kita menjadi lebih kurang aman, merasa asing, merasa was-was, berakibat jantung pun berdetak lebih cepat, napas menjadi kurang teratur, tentunya atas instruksi otak. Indera kita menjadi lebih awas dan berhati-hati, dengan kata lain kita menjadi lebih penakut.
Ketidaknormalan indera kita ini berpengaruh pada kinerja otak yang menerjemahkan sinyal-sinyal listrik dari saraf-saraf indera dengan tanggapan yang berlebihan.
Bila mendengar bunyi mencurigakan kita langsung tersentak, mudah kaget. Bila melihat suatu sosok mencurigakan kita menjadi berdebar-debar bahkan mungkin ketakutan. Nah karena dari kecil kita biasa didoktrinasikan adanya setan yang menyeramkan ditempat gelap dan kita pun percaya akan hal itu maka yang paling kita curigai dan paling kita takuti di tempat gelap adalah kemunculan setan seperti pocong, kuntilanak, sundel bolong, wewe dan kawan-kawannya.
Bahkan seandainya seseorang yang penakut berjalan sendirian di tempat gelap di malam hari kemudian mendengar ada suara wanita yang sebenarnya adalah suara si mbak Inul Daratista, maka si penakut itu pun tetap akan mencurigainya sebagai suara kuntilanak daripada suaranya mbak Inul bukan?
Ini sama seperti pengalaman kita bila berada sendirian di tempat asing yang belum pernah dikunjungi, mungkin seperti berada di Timtim, di Pidie Aceh, di Bronx New York, di Moskwa, di Jenin Palestina dan tempat-tempat lain yang asing bagi kita.