Metrotvnews.com, Jakarta: Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Rukhman Ahmad mengaku tim investigasi TNI AD terkait penyerangan LP Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta, telah berkoordinasi dengan tim investigasi kepolisian.
Ini sekaligus menjawab berita yang menyebutkan masing-masing tim investigasi berjalan sendiri.
"Pada 3 April kemarin, tim investigasi TNI AD telah bertemu dengan tim investigasi kepolisian di Polda DI Yogyakarta untuk berkoordinasi, berkomunikasi, dalam menyempurnakan informasi yang diperoleh di lapangan," kata Brigjen Rukhman Ahmad dalam siaran pers di Kartika Media Center, Jakarta, Kamis (4/4).
Hal ini dibenarkan oleh Ketua tim investigasi TNI AD, Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono. Dia mengaku masih berkoordinasi dengan Polda DI Yogyakarta.
"Koordinasi dengan pihak Polda (DIY) tidak berhenti sampai di sini. Barangkali akan berkembang dan itu akan dilanjutkan oleh tim penyidik," kata Brigjen Unggul.
Hasil investigasi TNI AD menyebutkan bahwa pelaku pembunuhan empat tahanan LP Cebongan pada 23 Maret 2013, pukul 00.15 WIB adalah oknum anggota TNI AD dalam hal ini Grup II Kopassus Kartasura.
Para pelaku berjumlah sembilan orang yakni satu eksekutor berinisial U, delapan orang pendukung yang menggunakan dua unit kendaraan Avanza biru dan APV hitam.
Selain itu, dua orang menggunakan veroza berusaha mencegat para pelaku namun tidak berhasil. Semua pelaku telah mengakui perbuatan mereka.
Para pelaku mengaku tindakan itu akibat dari pembunuhan Serka Heru Sentosa--atasan pelaku di Kopassus--pada 19 Maret dan pembacokan Sertu Seryono--rekan pelaku--pada 20 Maret lalu.
TNI AD meminta semua pihak mempercayakan kasus ini dapat segera diselesaikan dengan baik. Hasil investigasi ini akan dilanjutkan dengan proses hukum oleh Polisi Militer Angkatan Darat.
Editor: Asnawi Khaddaf